Festival Tabuik Di Pariaman



Festival Tabuik Di Pariaman
Oleh : Rika Rizki Rahayu

Tabuik atau juga sering disebut tabut, adalah salah satu festival tahunan dari masyarakat Pariaman, Padang, Sumatra Barat. Ada yang mengatakan bahwa tabuik muncul sekitar tahun 1826-1828. Tabuik sendiri berasal dari kata tabut ( Bahasa Arab ), tabuik sendiri adalah salah satu peringatan 10 muharram. Karena mereka percaya bahwa pada tanggal ini adalah peringatan hari kematian cucu nabi Muhammad, yaitu Hussein bin Ali. Acara ini dimulai pada tanggal 1 muharram, dan terdiri dari 7 ritual, yaitu :
-         Mengambil tanah
-         Menebang batang pisang
-         Mata am
-         Mengarak jari-jari
-         Mengarak sorban
-         Tabuik naik pengek
-         Hoyak tabuik
-         Membuang tabuik kelaut
Secara keseluruhan tabuik bermakna peti Hussein yang dibawa oleh Buraq ke surga. Tabuik dimaksudkan untuk mengenang jasa perjuangan dari Hussein dalam membela agama. Keyakinan ini dipertahankan oleh masyarakat, meski sekarang penyelenggaraannya dipegangoleh Dinas Pariwisata sebagai salahsatu festival unggulan di Pariaman. Pantai Gorindah yang menjadi titik pusat perhatian, khususnya menjelang prosesi tabuik diarak menuju pantai. Sekarang tabuik menjadi salahsatu festival yang digemari oleh warga local maupun asing.
            Dahulu tabuik selalu diikuti dengan perkelahian antar warga pasar dan subarang, mereka percaya bahwa pada saat prosesi pembuangan tabuik ke laut disepakati agar membuang segenap perselisihan dan persengketaan. Ada yang mengatakan bahwa festival ini adalah ajaran syi’ah, namun belum ada verifikasi tentang pendapat ini. Tabuik dilakukan setiap tahun oleh Dinas Pariwisata di Pariaman.Ribuan orang datang demi ingin melihat festival besar ini.
Sumber :
wawancara.12,Mei 2017, Rahmadita,Tsani.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Babangkongan, Permainan Tradisional dari Kabupaten Bandung yang Hilang ditelan zaman

Asal Usul Cikuya

Surak Sawah Dadap