Masyarakat suku Tengger



Masyarakat suku Tengger
Oleh : Nurfan Gunawan
Sejarah dan Letak Suku Tengger
Tengger dan Wong Tengger adalah dua nama yang tak dapat dipisahkan. Secara geografis Tengger terletak antara 7◦54’1 S - 8◦13’LS dan 112◦51’BT - 113◦04’BT. Tengger merupakan salah satu kesatuan kawasan taman nasional Bromo Tengger Semeru. Luasnya mencapai 50.276,0 ha. Salah satu pertimbangan di tetapkannya Bromo Tengger Semeru sebagai taman nasional adalah dikarenakan  adanya budaya & adat istiadat khas masyarakat Tengger.
Adat istiadat Suku Tengger
Upacara adat yang sampai masih tetap ada dalam kehidupan masyarakat Tengger banyak ragamnya, diantaranya Pujan Karo,Pujan Kapat, Pujan kapitu atau Megeng, Pujan Kawolu, Pujan Kasanga aau Pujan Mubeng, serta Unan-unan atau Upacara Ngunasasi Pacawarsa.

Tarian adat Suku Tengger
            Salah satu tarian dari suku Tengger yaitu sodoran. Tari Sodoran mengandung nilai luhur, bermutu tinggi, yang dibentuk dalam pola pola tertentu dan terikat. Selain itu, tarian ini mengandung nilai nilai filosofi yang dalam, simbolis, religius dan tradisi yang tetap.
Karena tarian ini bersifat klasik dan religius, kita tidak dapat saksikan di sembarang waktu dan tempat. Tarian ini hanya dapat kita saksikan pada saat hari raya Karo atau disebut juga Pujan Karo. Pujan Karo merupakan suatu perayaan terbesar yang dilakuakan setahun sekali, tepat bulan Karo (menurut perhitungan tahun Saka Indonesia – Tengger), oleh masyarakat suku Tengger.

Pelestarian tarian Sodoran
Tari Sodoran dari suku Tengger ini harus kita lestarikan karena tarian ini melambangkan asal-usul manusia. Menurut kepercayaan wong Tengger, manusia itu berasal dari Sang Hyang Widi Wasa dan ereka juga akan kembali kepada-Nya, manusia berasal dari tanah mereka juga akan kembali ke tanah.Tarian Sodoran ini berfungsi sebagai ciri khas dari suku Tengger yang membedakannya dengan suku lainnya.

Sumber : Suyitno.2002.Sodoran Tarian Khas Masyarakat Tengger.PT. Dian Ariesta:Jakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Babangkongan, Permainan Tradisional dari Kabupaten Bandung yang Hilang ditelan zaman

Asal Usul Cikuya

Surak Sawah Dadap