Mengenal ‘Icon’ Kebudayaan Bali
Mengenal
‘Icon’ Kebudayaan Bali
Pasti kita sudah mengetahui beberapa
keunggulan Bali. Bukan hanya memiliki pantai dan tempat-tempat yang indah dan
menawan, kebudayaannya juga tak kalah menarik. Kali ini saya akan membahas
salah satu ‘icon’ kebudayaan Bali yaitu tari kecak.
Siapa yang tidak tahu tari kecak?
Pasti kita semua sudah mengetahuinya. Tapi tahukah anda, siapa pencipta dan
mengapa tari ini diciptakan? Tarian ini pertama kali dicetuskan oleh seniman
asal Bali yakni Wayan Limbak pada kisaran tahun 1930an. Ia tak sendirian,
melainkan dibantu oleh seorang temannya yang bernama Walter Spies yang berasal
dari Jerman dan mulai mempopulerkannya ke manca negara pada tahun 1970an.
Tarian yang kerap dimainkan oleh
puluhan sampai ribuan penari laki-laki ini kini menjadi salah satu ‘icon’
kebudayaan Bali. Tarian ini sebenarnya berasal dari sanghyang yaitu sebuah
tarian adat pemujaan tradisional Bali.
Tari kecak disajikan oleh puluhan
sampai ribuan penari yang duduk melingkar sambil mengucapkan “cak,cak, cak-cak”
secara serentak, serta mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana
saat barisan kera membantu Rama melawan Rahwana.
Perkembangan tari kecak dari dulu
hingga kini memang cukup membanggakan, karena dapat menarik perhatian para
wisatawan yang sedang berlibur di Bali.
Tari kecak memiliki nama lain yaitu The
Monkey Dance karena salah satu tokoh utamanya berperan sebagai kera
atau hanoman.
Nah, kita sudah mengetahui sejarah
dari tari kecak, namun apakah anda tahu apa fungsi dari tari kecak? Yang
pertama adalah sebagai hiburan, lalu untuk melestarikan kebudayaan, dan yang
terakhir adalah untuk menumbuhkan rasa persatuan juga persaudaraan.
Sumber:
www.senitari.com/2015/08/fungsi-tari-kecak-bagi-masyarakat-bali.html?m=1
Komentar