Seni musik sunda



Seni musik sunda
Oleh : Tanti Nurhafila
Sejarah
Musik sunda merupakan salah satu produk kebudayaan yang di hasilkan dari dialektika musisi suku sunda dengan pengalaman rakyat sunda. Kemudian di kemas secara estetik untuk menumbuh kembangkan kembali kesadaran akan jati diri kesundaan dengan semangat modernisasi. Biasanya pencipta lagu-lagu tembang menciptakan dengan kesan tersendiri, jadi bila mengenang lagu-lagu tembang pupuh akan mempunyai kesan tersendiri .

Latar belakang
Istilah atau sebutan trmbang sunda walaupum sudah digunakan sejak sekitar tahun 30-an (setidaknya untuk memberi nama sebuah perkumpulan tembang), seperti perkumpulan tembang sunda SETIA WENIAN tahun 1932 di Cianjur, perkumpulan tembang sunda Melati tahun 1932 di jakarta dan sebagainya. Istilah ini baru di kukuhkan lewat musyawarah tembang sunda yang diadakan di Bandung pada tahun 1962 .
Kata tembang bukanlah kata asli Sunda. Kata tersebut berasal dari bahasa jawa (diartikan sebagai pupuh). Namun demikian pengertian dan penggunaan kata tembang di sunda tidak lah persis di artikan seperti pada tempat asalnya. Demikian pula perkembangan senibtembang di sunda dan di jawa tentu lah sama.  Salah satu tokoh berpendapat bahwa peranan sekolah dalam upaya memperkenalkan lagu-lagu tembang kepada anak didik pada masa itu memang cukup besar.  Dalam pertumbuhandan perkembangan seni tembang pupuh (tembang buhun, rancag buhun)  yang sederhana itu turut memberi andil akan lahirnya lagu-lagu yang sekarang di kenal sebagai lagu rancangan,seoerti juga pengaruh seni pantun dan seni degung dalam lahirnya lagu Wanda papantunan dan dedegungan.  Di samping kegembiraan melihat maraknya seni tembang sunda saat ini, namun ada sedikit yang terasa mengganjal, yaitu kenyataan bahwa seni tembang sunda miskin bahan bacaan. Walaupun tidak banyak bahan yang di temukan, tetapi ada sejumlah tulisan bermutu tentang tembang sunda yang di tulis oleh tokoh atau ahlinya. Tampaknya tulisan tersebut belum terbaca oleh masyarakat, karena tulisan tulisan tersebut semula hanya di siapakan untuk keperluan suatu seminar atau musyawarah hanya berupa stensial yang berceceran.

Ciri ciri
Jika mendengarkan suati sajian seni suara sunda dengan alat musik pengiring (waditra) terdiri dari sebuah kecapi berbentuk perahu/lesung.suling bambu,kecapi kecil dan kadang kadang rebab. Alat alat tersebut biasanya mengiring seseorang atau beberapa orang penyanyi yang duduk beraimpuh. Menyanyi hampir tanpa gerak bahkan terkesan tanpa emosi. Mereka melantunkan lagu lagu sunda yang mungkin untuk sebagian orang kedengarannya seakan mendayu-dayu. Itulah sekilas ciri-ciri yang tampak ari salah satu jenis seni sastra klasik sunda. Sekelompok lagu lagu sunda yang secara umum di sebut seni tembang sunda, cianjuran,atau mamaos,yang konon telah ada sejak ratusan tahun.  Patut  di perkirakan bahwa siapapun pendengarnya, bahkan orang awam sekalipun, tipis kemungkinan berpendapat bahwa seni suara tersebut terkesan riang gembira.  Bukan hal yang mustahil apabila ada pendengar yang lantas merenung ketika atau setelah mendengar jenis seni suara tersebut. Mungkin merenungkan lagu, rumpaka, piringan dan nuasanya yang timbul secara keseluruhan.


Sumber:
Budaya dalam seni musik sunda.
http://ayuka28.blogspot.co.id/2016/05/mengenal-lebih-dalam-sejarah-seni-musik.html?m=1


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Babangkongan, Permainan Tradisional dari Kabupaten Bandung yang Hilang ditelan zaman

Asal Usul Cikuya

Surak Sawah Dadap