Suku Serawai



Suku Serawai
Oleh : Sania Putri Oktaviani
Letak Suku Serawai
      Suku Serawai merupakan suku yang hidup didaerah Bengkulu dengan populasi terbesar kedua. Sebagian besar Suku Serawai terlelak di Kecamatan Seluma, Talo, Pina dan Manna di Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Ada beberapa marga yang dicakup oleh Suku Serawai ini diantaranya, Semidang Alas, Pasar Manna, Ilir Manna. Terdapat dari data densus tahun 1978 populasi Suku Serawai ini diperkirakan sekitar 225.460 orang.
Mata Pencaharian
     Mata pencaharian suku ini adalah dalam sektor pertanian yang mana berupa tanaman kebun kopi, persawahan, cengkeh, kelapa dan karet. Mereka juga berusaha menanam tanaman pangan, palawija, hortikultura, dan peternakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Di perairan sungai dan laut, terdapat banyak ikan. Di hutan, menghasilkan kayu, rotan, damar dan yang lainnyabyang cukup menguntungkan kehidupannya.
Bahasa Suku Serawai
    Bahasa Suku Serawai termasuk kedalam bahasa melayu dan dekat dengan bahasa Pasemah. Suku Serawai juga memiliki dua dialek, yaitu dialek Manna dan dialek Serawai. Suku ini memiliki aksara sendiri yang bernama Huruf Rencung. Namun Suku Serawai sering menyebut tulisan itu sebagai Surat Hulu. Pada zaman dahulu, para pemimpin suku berkomunikasi dengan menggunakan aksara ini.
Adat Istiadat
    Suku Serawai memiliki bentuk kekerabatan yang luas (klen) bilateral, yang terdiri dari keluarga batih senior dan batih yunior keturunan mereka. Suku Serawai memiliki adat menetap sesudah kawin yang disebut dengan Kulo, yakni perjanjian yang dilakukan sebelum kawin.
Kepercayaan
    Dahulu, masyarakat Suku Serawai memeluk ajaran atau keyakinan animisme. Namun setelah agama islam masuk ke dalam Suku Serawai, masyarakat Suku Serawai memeluk agama islam. Dan juga masih terdapat beberapa macam upacara animisme yang masih dilaksanakan, misalnya upacara Membasua Dusun yang berarti ( Bersih Desa ).
Perubahan Budaya
    Seiring berkembangnya zaman, kesenian di beberapa daerah atau suku bangsa akan terancam punah dengan hadirnya perkembangan zaman yang modern dengan waktu yang cepat. Namun pemerintah kota Bengkulu terus menjaga kesenian-keseniannya, termasuk kesenian Suku Serawai dengan cara diadakan acara rakyat yang didalamnya menampilkan dan menunjukkan kesenian Suku Serawai yang dihadiri oleh ratusan warga, tujuannya untuk terus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat bahwa menjaga budaya sendiri adalah hal yang wajib dilakukan, agar tidak terancam dari kepunahan.

Sumber :
Buku Ensiklopedi suku bangsa Indonesia
id.wikipedia.org/wiki/suku_serawai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Babangkongan, Permainan Tradisional dari Kabupaten Bandung yang Hilang ditelan zaman

Asal Usul Cikuya

Surak Sawah Dadap