Asal Usul Cikuya



Asal Usul Cikuya
Oleh : Melan Wahyuni

Cikuya merupakan daerah yang teletak di Kab. Bandung di bagian Timur. Cikuya berasal dari kata "Cai" yang berarti air dalam bahasa Sunda dan "Kuya" yang berarti kura-kura.

Ada beberapa pendapat menurut warga sekitar mengapa daerah tersebut disebut Cikuya. Pendapat pertama menyaatakan bahwa di daerah tersebut ada aliran air yang mengalir dari gunung yang membentuk seperti aliran sungai kecil dari Timur ke Barat. Tetapi, dari daerah Timur ke Barat mempunyai permukaan tanah yang tidak merata melainkan sedikit agak menanjak dan menurun kembali seperti bukit kecil. Sehingga keadaan permukaan tanah yang tidak merata yang berbentuk layaknya bukit kecil tersebut diibaratkan seperti rumah kura-kura, atau orang Sunda sering menyebutnya dengan sebutan batok kuya. Itulah mengapa daerah tersebut disebut Cikuya jika melihat dari pendapat pertama.

Lain halnya jika melihat pada pendapat kedua. Pendapat ini menyatakan bahwa di daerah tersebut pada zaman dahulunya pernah ditemukan seekor kura-kura yang ukurannya lebih besar dari ukuran kura-kura pada umumnya di dalam sebuah rawa-rawa kecil yang terdaat di daerah tersebut. Dan kura-kura tersebut diperkirakan telah berumur seratus tahun lebih. Juga melihat dari sisi mitosnya apabila ada seseorang yang melintasi jembatan yang ada di daerah tersebut (jembatan Cikuya) yang berbentuk sedikit melengkung pada jam 12 malam atau lebih, maka jembatan tersebut akan berubah menjadi sebuah rumah kura-kura yang amat besar dan daerah sekitarnya akan berubah menjadi kepala, kaki, dan tangan kura-kura yang begitu beaar pula.

Tetapi, dengan adanya dua pertentangan tersebut kini masyarakat lebih banyak mempercayai pendapat pertama karena dinilai lebih realistis dan lebih masuk akal. Dan memang benar jika dilihat dari atas daerah tersebut maka akan tampak seperti punggung kura-kura.


Sumber :
Wawancara.Rabu,17 Mei 2017.21:00 P.M

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Babangkongan, Permainan Tradisional dari Kabupaten Bandung yang Hilang ditelan zaman

Surak Sawah Dadap